ALLAH

ALLAH

Minggu, 26 Desember 2010

Prasangka, Diskriminasi Dan Etnosentrisme

Perbedaan Kepentingan

Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.

Diskriminasi dan Ethosentris

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1.      berlatar belakang sejarah
2.      dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
3.      bersumber dari factor kepribadian
4.      berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai
1.      Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.      Perluasan kesempatan belajar
3.      Sikap terbuka dan sikap lapang

Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.

Pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat

            Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1.      Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagian yang terlibat di dalam konflik
2.      Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan,  masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
3.      Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

Konflik merupakan  suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
1.      Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang.
2.      Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
3.      Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1.      Elimination; yaitu pengunduran diri salah  satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
2.      Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3.      Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.      Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama.
5.      Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6.      Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Secara umum, integritas adalah suatu nilai yang mencerminkan kesamaan antara hati, ucapan dan tindakan (pendekatan moral). Integritas erat kaitannya dengan ‘etika’ dan ‘moralitas’. Ada beberapa perbedaan antara kata-kata tersebut. Etika adalah standar tentang mana yang benar dan salah serta mana yang baik dan jahat. Apa yang dipikir manusia benar dan baik, itulah etika manusia. Pakar management Chris Argyris menyebutnya sebagai ‘espoused theory’. Sedangkan moralitas adalah tindakan aktual tentang hal yang benar dan salah, baik dan jahat. Oleh Chris Argyris disebut juga sebagai ‘theory-in-use’. Jadi kalau etika ada di level teori, maka moralitas ada di level praktik. Integritas sendiri adalah integrasi antara etika dan moralitas. Jadi seseorang yang memiliki integritas dan moral yang baik, dia akan memiliki pemikiran tentang moral yang baik, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


Study Kasus
Menurut saya, Diskriminasi merupakan suatu kejadian dalam masyarakat yang disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Biasanya diskriminasi ditimbulkan oleh latar belakang sejarah, perkembangan sosial-kultural dan situasional, faktor kepribadian, serta perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama. Ada beberapa cara untuk mengurangi atau menghilangkan diskriminasi, yaitu dengan cara perbaikan kondisi sosial ekonomi, perluasan kesempatan belajar serta sikap terbuka dan sikap lapang terhadap sesama.

Nama  : Muhhamad Agus Sunaryono
Kelas   : 1IA10

Sumber :

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan

           
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.      Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
2.      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3.      Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4.      Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.


Teknologi

            Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
            Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
           
Fenomena teknik pada masyarakat, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1.      Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.      Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3.      Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis.
4.      Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.      Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.      Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.      Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1.      Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2.      Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3.      Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.


Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3.      Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4.      Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.      Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.


Fungsi Kemiskinan :
1.      Mmenyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor,tidak terhormat,berat,berbahaya,tetapi di bayar murah.
2.      Kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual ( atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”)kepada orang-orang miskin.
3.      Kemiskinan adalah mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.pegawai-pegawai kecil, karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
4.      Kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang ) aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor ) belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh negara ketiga di pasaran internasional selain kemiskinan.
5.      Kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya, perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
6.      Orang miskin juga bermamfaat untuk di jadikan tumbal pembangunan.untuk mempertahankan martabat bangsa di hadapan bangsa-bangsa asing, Pekerjaan yang tidak manuasiawi harus di hapuskan.untuk itu ribuan tukang bacak di siapkan untuk menjadi tumbal. Ribuan becak di tengelamkan ke dalam laut dan tidak ada ganti rugi sama sekali.

Study Kasus
Menurut saya, teknologi yang saat ini telah hadir di masayarakat, sudah berkembang dengan pesat. Teknologi yang digunakan telah banyak bermanfaat. Manfaatnya meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Antara lain dalam bidang ekonomi mampu menghasilkan barang-barang industri dan dalam bidang organisasional adalah mengorganisasikan administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer. Teknnologi telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknologi dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknologi.


Nama  : Muhhamad Agus Sunaryono
Kelas   : 1IA10

Sumber :

Kamis, 23 Desember 2010

Gurindam Dua Belas Pasal 3


Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam 12 Merupakan karya Raja Ali Haji. Gurindam 12 (dua belas) berisi nasehat, agama. Kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.

1.    Gurindam Dua Belas Pasal 3
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiada
iah damping.

Apabila terpelihara lidah,
niscaya dapat daripadanya paedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.

Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senunuh
.

Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjaian yang membawa rugi.


2.      Analisis
a.      Ciri
-          Bersajak a-a
-          Rima tidak tetap
-          Jumlah suku tiap baris tidak tetap
-          Biasanya berisi nasihat bukan untuk bersenda gurau atau berkasih-kasihan
-          Baris pertama dan kedua saling berhubungan

b.      Isi
-          Pada baris pertama dan kedua mempunyai isi bahwa, apabila kita mempunyai sedikit pengalaman, maka tujuan hidup atau cita-cita kita pun kecil.
-          Pada baris ketiga dan keempat mempunyai isi bahwa, apabila kita menjaga pendengaran dengan baik, maka kita akan terhindar dari kata-kata yang buruk.
-          Pada baris kelima dan keenam mempunyai isi bahwa, apabila kita menjaga perkataan kita, kita akan mendapatkan kebaikan dan manfaat dari perkataan kita sendiri.
-          Pada baris ketujuh dan kedelapan mempunyai isi bahwa, jagalah perbuatan kita dari segala keburukan kecil maupun besar.
-          Pada baris kesembilan dan kesepuluh mempunyai isi bahwa, apabila kita mempunyai harta yang banyak tetapi tidak dimanfaatkan kejalan yang baik, maka yang kita dapat hanyalah keburukan dan dosa dari harta tersebut.
-          Pada baris kesebelas dan keduabelas mempunyai isi bahwa, jagalah kesucian diri kita, karena apabila kesucian diri kita telah hilang hidup terasa tidak berguna lagi.
-          Pada baris ketigabelas dan keempatbelas mempunyai isi bahwa, pilihlah jalan kehidupan yang benar daripada memilih jalan yang salah membawa dosa dan keburukan bagi kita.

c.       Nilai
-          Nilai agama
Nilai agama yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah di kehidupan ini kita harus memanfaatkan apa yang diberikan Allah SWT dengan hal-hal yang positif agar kita mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
-          Nilai moral
Nilai moral yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah bahwa apa yang kita telah lakukan pasti akan berdampak untuk kita walaupun itu perilaku baik atau perilaku buruk.
-          Nilai sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah bahwa kita harus selalu berperilaku baik agar kita tidak dikucilkan atau dijauhi oleh orang-orang disekitar kita.

d.      Pesan
Berperilakulah yang positif karena apa yang telah kita lakukan akan berdampak pada diri kita sendiri dan orang lain.




e.      Keterkaitan isi
           Keterkaitan isi dari gurindam pasal 3 ini adalah keterkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari yang tidak jauh dari kesalahan-kesalahan yang ada. Kesalahan perbuatan maupun kesalahan dalam berkomunikasi.

3.      Simpulan
Gurindam memiliki sajak a-a, rima tidak tetap setiap barisnya dan jumlah suku tiap barisnya juga tidak tetap ini memiliki isi yang dapat digunakan untuk menasihati seseorang atau sekelempok manusia agar mereka merubah kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun saat ini gurindam sudah jarang dipergunakan karena mungkin sebagian orang menganggap bahwa gurindam sudah ketinggalan zaman. Seharusnya kita melestarikan karya sastra ini, karena karya sastra ini adalah salah satu kebudayaan milik bangsa kita.

Kamis, 02 Desember 2010

Determination of a Small Boy (indo ver)


Tekad Seorang Anak Kecil

            Hiduplah seorang anak kecil yang sudah tidak memiliki ayah lagi dengan ibunya yang sangat ia sayangi. Anak kecil itu berusia sekitar 10 tahun. Ia bernama Andra.
            Andra selalu merasa nyaman ketika ia berada disisi ibunya. Andra sangat menyayangi ibunya, begitu juga dengan ibunya. Ibu Andra juga sangat menyayangi Andra dan selalu setia membuat Andra untuk merasa nyaman disisinya.
Andra adalah seorang anak yang kurang percaya diri dengan tampang yang kusam, berkaca mata, dan berambut poni rata. Namun hanya ada satu orang yang selalu memujinya, yaitu ibunya. Andra mempunyai impian, yaitu ia ingin melakukan slamdunk.
Ketika usia Andra yang ke 17, penyakit yang diderita ibunya kambuh. Sehingga ibunya dirawat dirumah sakit. Saat ibunya dirawat dirumah sakit, ia berpesan kepada Andra untuk selalu bersemangat dalam menggapai cita-cita dan impiannya itu. Namun Allah berkehendak lain, penyakit yang diderita ibunya makin parah, sehingga ibunya meninggal dunia.
Andra hanya terdiam dipojok kamar tidurnya, menangis sendirian tanpa ada orang yang selalu menemani dan menghiburnya seperti dulu lagi, yaitu ibunya. Kata – kata yang diucapkan oleh ibunya merekat erat dibenaknya sehingga membuat Andra semangat dalam menggapai impiannya.
Teman-temannya berfikir bahwa Andra hanyalah orang bodoh yang mencoba hal mustahil, karena tinggi badan Andra yang terlihat tidak mungkin untuk melakukan dunk. Sehingga bukannya mereka mendukung Andra, tetapi mereka selalu mengejek dan menertawakan Andra ketika mereka melihat Andra berlatih.
Mulai saat itulah Andra mulai jengkel dengan sikap teman-temannya yang selalu mengejeknya. Ia ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa kekurangan yang dimiliki Andra tidak akan menghalanginya untuk melakukan impiannya itu.
Setiap hari, ia berlatih dengan semangat. Ia melakukan lari sekitar 1 jam lamanya, kemudian melompat tali dan melakukan squat jump sekitar 1000 kali. Ia sangat berharap latihannya ini dapat mewujudkan impiannya itu.
Suatu ketika, impiannya terwujud. Andra dapat menggapai ring basket yang tingginya 3 meter dengan mudah. Ia sangat bangga karena usaha keras yang ia lakukan selama ini setiap hari dengan penuh semangat dan kerja keras tidak sia-sia. Ia juga bangga karena dapat menepati janjinya kepada orang yang sangat ia sayangi walau orang yang sangat ia sayangi telah tiada, yaitu ibunya.
Hal tersebut membuat teman-temannya tidak berani untuk mengejek Andra kembali. Mereka sudah tidak mengucilkan Andra, bahkan mereka sangat bangga akan keberhasilan yang dicapai oleh Andra
Kini Andra mempunyai banyak teman karena ia telah berhasil mewujudkan impiannya. Impian Andra tidak mudah untuk digapai, butuh motivasi yang tinggi dan latihan yang rutin untuk menggapainya.
                Setelah kuliah, Andra terpilih sebagai salah satu pemain tim nasional bola basket Indonesia. Walaupun tinggi badan Andra tidak terlalu tinggi, tetapi motivasi dan talentanya dalam bermain bola basket dapat menutupi kekuranganya.