ALLAH

ALLAH

Kamis, 02 Desember 2010

Determination of a Small Boy (indo ver)


Tekad Seorang Anak Kecil

            Hiduplah seorang anak kecil yang sudah tidak memiliki ayah lagi dengan ibunya yang sangat ia sayangi. Anak kecil itu berusia sekitar 10 tahun. Ia bernama Andra.
            Andra selalu merasa nyaman ketika ia berada disisi ibunya. Andra sangat menyayangi ibunya, begitu juga dengan ibunya. Ibu Andra juga sangat menyayangi Andra dan selalu setia membuat Andra untuk merasa nyaman disisinya.
Andra adalah seorang anak yang kurang percaya diri dengan tampang yang kusam, berkaca mata, dan berambut poni rata. Namun hanya ada satu orang yang selalu memujinya, yaitu ibunya. Andra mempunyai impian, yaitu ia ingin melakukan slamdunk.
Ketika usia Andra yang ke 17, penyakit yang diderita ibunya kambuh. Sehingga ibunya dirawat dirumah sakit. Saat ibunya dirawat dirumah sakit, ia berpesan kepada Andra untuk selalu bersemangat dalam menggapai cita-cita dan impiannya itu. Namun Allah berkehendak lain, penyakit yang diderita ibunya makin parah, sehingga ibunya meninggal dunia.
Andra hanya terdiam dipojok kamar tidurnya, menangis sendirian tanpa ada orang yang selalu menemani dan menghiburnya seperti dulu lagi, yaitu ibunya. Kata – kata yang diucapkan oleh ibunya merekat erat dibenaknya sehingga membuat Andra semangat dalam menggapai impiannya.
Teman-temannya berfikir bahwa Andra hanyalah orang bodoh yang mencoba hal mustahil, karena tinggi badan Andra yang terlihat tidak mungkin untuk melakukan dunk. Sehingga bukannya mereka mendukung Andra, tetapi mereka selalu mengejek dan menertawakan Andra ketika mereka melihat Andra berlatih.
Mulai saat itulah Andra mulai jengkel dengan sikap teman-temannya yang selalu mengejeknya. Ia ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa kekurangan yang dimiliki Andra tidak akan menghalanginya untuk melakukan impiannya itu.
Setiap hari, ia berlatih dengan semangat. Ia melakukan lari sekitar 1 jam lamanya, kemudian melompat tali dan melakukan squat jump sekitar 1000 kali. Ia sangat berharap latihannya ini dapat mewujudkan impiannya itu.
Suatu ketika, impiannya terwujud. Andra dapat menggapai ring basket yang tingginya 3 meter dengan mudah. Ia sangat bangga karena usaha keras yang ia lakukan selama ini setiap hari dengan penuh semangat dan kerja keras tidak sia-sia. Ia juga bangga karena dapat menepati janjinya kepada orang yang sangat ia sayangi walau orang yang sangat ia sayangi telah tiada, yaitu ibunya.
Hal tersebut membuat teman-temannya tidak berani untuk mengejek Andra kembali. Mereka sudah tidak mengucilkan Andra, bahkan mereka sangat bangga akan keberhasilan yang dicapai oleh Andra
Kini Andra mempunyai banyak teman karena ia telah berhasil mewujudkan impiannya. Impian Andra tidak mudah untuk digapai, butuh motivasi yang tinggi dan latihan yang rutin untuk menggapainya.
                Setelah kuliah, Andra terpilih sebagai salah satu pemain tim nasional bola basket Indonesia. Walaupun tinggi badan Andra tidak terlalu tinggi, tetapi motivasi dan talentanya dalam bermain bola basket dapat menutupi kekuranganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar