ALLAH

ALLAH

Kamis, 23 Desember 2010

Gurindam Dua Belas Pasal 3


Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam 12 Merupakan karya Raja Ali Haji. Gurindam 12 (dua belas) berisi nasehat, agama. Kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.

1.    Gurindam Dua Belas Pasal 3
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiada
iah damping.

Apabila terpelihara lidah,
niscaya dapat daripadanya paedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.

Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senunuh
.

Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjaian yang membawa rugi.


2.      Analisis
a.      Ciri
-          Bersajak a-a
-          Rima tidak tetap
-          Jumlah suku tiap baris tidak tetap
-          Biasanya berisi nasihat bukan untuk bersenda gurau atau berkasih-kasihan
-          Baris pertama dan kedua saling berhubungan

b.      Isi
-          Pada baris pertama dan kedua mempunyai isi bahwa, apabila kita mempunyai sedikit pengalaman, maka tujuan hidup atau cita-cita kita pun kecil.
-          Pada baris ketiga dan keempat mempunyai isi bahwa, apabila kita menjaga pendengaran dengan baik, maka kita akan terhindar dari kata-kata yang buruk.
-          Pada baris kelima dan keenam mempunyai isi bahwa, apabila kita menjaga perkataan kita, kita akan mendapatkan kebaikan dan manfaat dari perkataan kita sendiri.
-          Pada baris ketujuh dan kedelapan mempunyai isi bahwa, jagalah perbuatan kita dari segala keburukan kecil maupun besar.
-          Pada baris kesembilan dan kesepuluh mempunyai isi bahwa, apabila kita mempunyai harta yang banyak tetapi tidak dimanfaatkan kejalan yang baik, maka yang kita dapat hanyalah keburukan dan dosa dari harta tersebut.
-          Pada baris kesebelas dan keduabelas mempunyai isi bahwa, jagalah kesucian diri kita, karena apabila kesucian diri kita telah hilang hidup terasa tidak berguna lagi.
-          Pada baris ketigabelas dan keempatbelas mempunyai isi bahwa, pilihlah jalan kehidupan yang benar daripada memilih jalan yang salah membawa dosa dan keburukan bagi kita.

c.       Nilai
-          Nilai agama
Nilai agama yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah di kehidupan ini kita harus memanfaatkan apa yang diberikan Allah SWT dengan hal-hal yang positif agar kita mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
-          Nilai moral
Nilai moral yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah bahwa apa yang kita telah lakukan pasti akan berdampak untuk kita walaupun itu perilaku baik atau perilaku buruk.
-          Nilai sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam gurindam pasal 3 ini adalah bahwa kita harus selalu berperilaku baik agar kita tidak dikucilkan atau dijauhi oleh orang-orang disekitar kita.

d.      Pesan
Berperilakulah yang positif karena apa yang telah kita lakukan akan berdampak pada diri kita sendiri dan orang lain.




e.      Keterkaitan isi
           Keterkaitan isi dari gurindam pasal 3 ini adalah keterkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari yang tidak jauh dari kesalahan-kesalahan yang ada. Kesalahan perbuatan maupun kesalahan dalam berkomunikasi.

3.      Simpulan
Gurindam memiliki sajak a-a, rima tidak tetap setiap barisnya dan jumlah suku tiap barisnya juga tidak tetap ini memiliki isi yang dapat digunakan untuk menasihati seseorang atau sekelempok manusia agar mereka merubah kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun saat ini gurindam sudah jarang dipergunakan karena mungkin sebagian orang menganggap bahwa gurindam sudah ketinggalan zaman. Seharusnya kita melestarikan karya sastra ini, karena karya sastra ini adalah salah satu kebudayaan milik bangsa kita.

3 komentar:

  1. terimakasih, sangat membantu tugas bahasa Indonesia saya :)

    BalasHapus
  2. Bagus..trimkasih dan sangat membantu

    BalasHapus