ALLAH

ALLAH

Minggu, 24 April 2011

H.M. Samsudin Sag Seorang Kepala Sekolah

 H.M. Samsudin Sag, adalah seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai Kepala Sekolah SD N. PEKAYON 16 PAGI yang beralamat di JL. Swadaya Kel.Pekayon Kec. Pasar Rebo Jakarta Timur. Beliau juga merangkap sebagai PNS dan guru ngaji di daerah rumahnya serta seorang Kepala Keluarga di keluarganya. Walaupun pekerjaanya sebagai Kepala sekolah, kehidupan beliau tidaklah mewah, beliau memiliki sebuah rumah sederhana yang berada di daerah Jl Lebak Para.
Menurut beliau, arti Kepala sekolah adalah seorang guru yang memiliki atau mendapatkan tugas tambahan. Kepala sekolah memang identik dengan kata “Kepemimpinan”, beliau menjelaskan Kepala sekolah mempunyai arti seperti idola di sekolah, karena Kepemimpinannya harus bisa memberikan contoh yang baik bagi bawahan-bawahannya, seperti guru-guru, murid-murid dan lain-lain. Karena apabila seorang kepala sekolah melakukan kesalah sedikit saja, akan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar dibandingkan apabila seorang guru yang melakukan sebuah kesalahan kecil. Sehingga Kepala sekolah mempunyai sebuah tanggung jawab yang besar yang harus  dipegang.
Menurut beliau, seorang Kepala sekolah harus mampu menjadi seorang :
  1. Edukator
  2. Administrator
  3. Inovator
  4. Motivator
  5. Fasilitator
Seorang kepala sekolah sebagai edukator adalah seorang kepala sekolah yang mampu memberikan dorongan kepada tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik, agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan murid senang dalam proses pembelajaran tersebut. Seorang kepala sekolah sebagai administrator adalah seorang kepala sekolah yang perlu memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi kearsipan, dan administrasi keuangan.
            Seorang kepala sekolah sebagai innovator adalah seorang kepala sekolah yang mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah. Sedangkan kepala sekolah sebagai motivator adalah seorang kepala sekolah yang mampu memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
            Terakhir, seorang kepala sekolah sebagai fasilitator adalah seorang kepala sekolah yang mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, sehingga murid mampu lebih memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
            Menurut beliau, kepala sekolah bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, karena seorang kepala sekolah merupakan icon yang melambangkan sebuah sekolah yang dipimpinnya. Banyak orang mengatakan bahwa kepala sekolah adalah kunci sukses sebuah sekolah tersebut berada, beliau setuju dengan pendapat tersebut, sebab tanpa adanya seseorang pemimpin yang tangguh dalam suatu organisasi, maka tidak akan berjalan dengan sukses pula suatu organisasi tersebut diadakan. Contohnya seperti sekolah, sekolah juga merupakan sebuah organisasi yang memiliki seorang pemimpin, yaitu Kepala sekolah.
            Sebagai kepala sekolah, beliau memiliki Visi dan Misi yang harus dicapai. Visi beliau adalah sebagai berikut : Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa serta akhlaq mulia”, yang artinya sebuah sekolah yang mampu unggul dalam bidang prestasi, yang berlandaskan iman dan taqwa serta akhlaq mulia, karena tanpa ketiga unsur tersebut (iman dan taqwa serta akhlaq mulia), sebuah prestasi mungkin tidak akan ada apa-apanya.
            Visi beliau adalah sebagai berikut :
  1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
  2. Mengembangkan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran.
  3. Mengefektifkan kegiatan ekstra kurikuler.
  4. Menegakkan disiplin secara konsekwen.
  5. Meningkatkan Imtaq melalui Kegiatan Belajar Mengajar dan kegiatan keagamaan secara terus menerus.
  6. Menumbuhkan rasa sosial yang tinggi antar warga sekolah.
Beliau juga mengatakan bahwa sebuah sekolah atau sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya “Kerjasama yang baik antar sesama anggotanya”. Sebagai kepala sekolah, beliau memiliki pandangan hidup bahwa “Belajar tidak mengenal batas usia”, dengan kata lain, proses seseorang dalam hal menuntut ilmu tidaklah ada batasan umurnya, sehingga seseorang mampu memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.
Beliau juga mengatakan, sebagai pelajar yang ingin sukses dalam berkarir atau menggapai cita-citanya, harus telah menanamkan benih kejujuran dalam dirinya. Karena benih tersebut sangatlah diperlukan dalam hal menggapai sebuah kesuksesan dan sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam berkarir.
Pandangan menurut beliau :
“Belajar tidak mengenal batas usia”
Kiasan beliau :
“Kalau ingin sukses, mulailah dari kejujuran”

Pertemuan : Kediaman Bapak H.M. Samsudin Sag
Catatan : Semoga artikel yang saya buat dapat bermanfaat, walaupun mungkin kurang menarik dalam hal penyampaiannya, karena saya masih dalam proses belajar. Terima kasih. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar